Ada anak yang suka berlari ke tengah keramaian, tertawa lepas, dan nggak pernah takut kotor. Tapi ada juga anak yang menutup telinga saat suara terlalu keras, atau menolak memakai baju tertentu karena katanya “nggak enak di kulit”.
Mungkin kamu pernah melihat si kecil tampak asyik sendiri, nggak peduli meski jatuh atau terbentur. Atau justru, kamu sering melihatnya gelisah, mudah marah, atau gampang sekali menangis tanpa sebab yang jelas.
Aku tahu, kadang kamu bertanya-tanya, “Kenapa, ya, anakku beda?”
Bukan cuma soal perilaku, tapi juga soal perasaan—perasaan bingung, khawatir, dan ingin mengerti.
Kadang, kamu jadi ragu: ini cuma fase, atau memang ada sesuatu yang perlu diperhatikan?
Aku juga pernah ada di titik itu—merasa ingin tahu lebih banyak, tapi takut menilai terlalu cepat.
Ternyata, ada anak-anak yang memang punya cara sendiri dalam merasakan dunia. Suara, cahaya, sentuhan, bahkan gerakan tubuh, semuanya terasa lebih “besar” atau justru terlalu “jauh” untuk mereka.
Bukan karena mereka nakal, bukan juga karena kurang perhatian. Otak mereka hanya butuh waktu dan bantuan untuk belajar menyesuaikan diri dengan segala sensasi yang datang setiap hari.
“Setiap anak punya cara unik untuk mengenal dunia. Tugas kita adalah menemani dan memahami, bukan menghakimi.”
Kadang, yang dibutuhkan bukan solusi instan, tapi ruang untuk mengamati dan menemani.
Mungkin, ada saatnya kamu perlu ngobrol dengan psikolog atau terapis yang paham soal sensori. Bukan untuk mencari “label”, tapi supaya kamu dan si kecil bisa sama-sama belajar: apa yang membuatnya nyaman, apa yang membuatnya kewalahan, dan bagaimana caranya supaya hari-hari terasa lebih ringan.
Terapi sensori integrasi, kalau memang dibutuhkan, biasanya terasa seperti bermain bersama. Banyak eksplorasi, banyak tawa, dan semua dilakukan dengan sabar.
Bukan soal mengejar “normal”, tapi soal membantu anak menemukan caranya sendiri untuk tumbuh dan merasa aman di dunia yang kadang terasa terlalu ramai.
“Langkah kecil seperti mengenali kebutuhan anak dan mencari bantuan, bisa membawa perubahan besar dalam hidupnya.”
Jadi, kalau kamu merasa ada yang berbeda pada si kecil, nggak apa-apa kok untuk bertanya dan mencari tahu.
Setiap anak berhak tumbuh dengan bahagia, dan kamu nggak sendirian dalam perjalanan ini.