Profesional & Praktisi

Kenapa Sih Sulit Keluar dari Toxic Relationship?

Banyak yang tahu kalau mereka sedang berada dalam hubungan yang menyakitkan—disakiti, diabaikan, atau dimanipulasi. Tapi anehnya, mereka tetap bertahan. Kenapa ya?

Salah satu alasannya adalah ketergantungan emosional. Kadang, pasangan itu terasa seperti satu-satunya yang benar-benar mengerti kita. Meski disakiti, harapan bahwa dia bisa berubah membuat kita sulit melepaskan. Rasa cinta bercampur takut ditinggalkan, bikin hati terjebak.

Hubungan toksik juga sering berjalan dalam siklus yang bikin bingung: awalnya manis dan perhatian, lalu berubah dingin dan kasar, lalu minta maaf dan kembali mesra. Siklus ini seperti lingkaran yang sulit diputus, membuat kita berharap “nanti dia berubah,” padahal sebenarnya kita hanya terjebak dalam pola yang sama.

“Kadang, kita bertahan bukan karena cinta, tapi karena takut sendiri dan merasa tidak cukup.”

Harga diri yang tergerus juga jadi penghalang besar. Saat sering direndahkan atau disalahkan, kita mulai percaya bahwa mungkin memang kita tidak layak dicintai lebih baik. Rasa tidak percaya diri ini membuat kita sulit membayangkan hidup yang lebih sehat tanpa dia.

Harapan akan perubahan juga sering menipu. Kita teringat masa-masa indah dan percaya pasangan bisa berubah, padahal perubahan harus datang dari kesadaran dan usaha nyata, bukan sekadar janji.

Tekanan dari lingkungan juga bikin kita sulit keluar. “Sudah lama pacaran,” “Orang tua sudah kenal,” atau “Kalau putus nanti malu,” jadi alasan untuk bertahan, padahal keluar dari hubungan toksik adalah keberanian dan bentuk cinta pada diri sendiri.

Bagaimana Mulai Melepaskan?

Sadari dan akui bahwa hubungan ini menyakitkan
Beri ruang untuk refleksi, misalnya dengan menulis jurnal atau bicara dengan teman terpercaya
Bangun kembali rasa percaya diri dan yakin bahwa kamu layak dicintai dengan baik
Cari dukungan dari orang yang tidak menghakimi
Keluar dari toxic relationship bukan tanda kelemahan, tapi bukti bahwa kamu memilih diri sendiri. Prosesnya mungkin panjang dan penuh keraguan, tapi kamu berhak untuk tumbuh dan bahagia dalam hubungan yang sehat.

“Melepaskan bukan berarti kalah, tapi memulai babak baru yang lebih baik untuk diri sendiri.” 

Related Articles

Card image
Profesional & Praktisi
Kenapa Dating Apps Bikin Capek dan Bingung?

“Swipe terus, tapi kok rasanya makin jauh dari koneksi yang sebenarnya aku cari?”

By Nabilla Seandy
01 June 2025
Card image
Profesional & Praktisi
Apa Sih yang Bikin Orang Pilih HTS daripada Pacaran?

“HTS itu seperti berjalan di atas tali, terasa bebas tapi penuh ketidakpastian.”

By Nabilla Seandy
01 June 2025
Card image
Profesional & Praktisi
Begini Dampaknya Kalau Anak Sering Dibandingkan

“Terus dibandingkan membuat anak merasa tidak pernah cukup, seolah apa pun yang dilakukan tak pernah memuaskan.”

By Nabilla Seandy
01 June 2025