Biro

Menghadapi Panic Attack: Cara Mengatasinya

Pernah nggak, tiba-tiba jantung berdebar kencang, napas terasa pendek, tangan dingin, dan muncul rasa takut yang tak jelas? Kalau iya, bisa jadi itu adalah panic attack—serangan panik. Rasanya seperti tubuh kita tiba-tiba berteriak "bahaya!" padahal tak ada ancaman nyata. Banyak yang menggambarkannya seperti “tenggelam” dalam rasa takut yang tak bisa dijelaskan. Apakah kamu pernah merasakannya?

Jangan khawatir—ini bukan berarti kamu lemah, atau ada yang “salah” dengan dirimu. Panic attack adalah respons berlebihan dari sistem saraf kita, bukan tanda kegagalan. Tubuh sedang mencoba memberi sinyal: "Aku perlu perhatian."

Coba perhatikan pola kapan serangan itu muncul. Setelah itu, kamu bisa mulai mempraktikkan teknik sederhana seperti pernapasan dalam, grounding (misalnya: sebutkan 5 benda yang kamu lihat, 4 yang bisa kamu sentuh, 3 yang bisa kamu dengar, 2 yang kamu cium, 1 yang kamu rasakan), atau teknik 4-7-8 (tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, hembuskan perlahan 8 detik).

“You can’t stop the waves, but you can learn to surf.” 

Kita nggak bisa menghindari semua gelombang kecemasan, tapi kita bisa belajar mengelolanya.

Ingat, semakin kita melawan rasa panik, semakin kita merasa terjepit. Coba terima saja bahwa ini memang terjadi. Jangan menyalahkan diri. Alih-alih melawan, cobalah hadapi dengan kesadaran penuh—mindfulness bisa sangat membantu.

“Courage is not the absence of fear, but the ability to move through it.” 

Ketagihan untuk terus berperang dengan kecemasan bisa membuatnya lebih besar. Tapi ketika kamu menerimanya, dan melangkah maju meski takut, itu sudah merupakan bentuk keberanian terbesar.

Tidur cukup, olahraga ringan, dan rutin menulis refleksi pikiran juga bisa memperkuat ketahanan mental. Panic attack bukan akhir dari jalan—melainkan jalan masuk untuk lebih memahami dan merawat diri sendiri.

Jadi, sudah siap mulai belajar berdamai dengan tubuhmu? Karena terkadang, menangis pun bisa jadi bentuk keberanian. Dan di situlah letak kekuatan sejatinya.


 

Related Articles

Card image
Biro
Orang Tua yang Welas Asih

"Welas asih bukan lemah—ia adalah keberanian untuk hadir sepenuhnya."

By Quadra Sinergi Consulting
15 September 2025
Card image
Biro
Kenapa, Sih, Banyak Orang Takut Gagal?

"Kegagalan bukan berarti kamu berhenti jadi berharga. Itu cuma bagian dari jalanmu yang sedang dibentuk."

By Psy Up
15 September 2025
Card image
Biro
Kesadaran Emosi: Kunci Kesehatan Mental

"Mengenali emosi adalah langkah awal untuk mengenal diri sendiri lebih dalam."

By Deepa
03 July 2025