Kadang hidup memang seperti badai besar yang membuat kita kewalahan, membuat hati terasa sesak dan pikiran bercabang-cabang. Di saat seperti itu, jangan merasa kamu sendiri. Ada ruang di dalam diri kita yang selalu siap menjadi tempat berlindung, meski itu tidak selalu mudah ditemukan.
“Mengenali siapa kita bukan soal sempurna atau bisa segalanya. Melainkan memberi diri waktu dan ruang untuk berhenti sejenak, mendengar bisikan hati.”
Apa yang membuatmu merasa hidup? Apa yang membuatmu tertawa kecil tanpa alasan? Dari sanalah kekuatan itu lahir.
Jangan takut untuk merasakan luka dan kesedihan. Mereka bagian dari perjalanan, bukan beban yang harus kamu sembunyikan. Ketika kita berani membuka diri, langkah pemulihan itu mulai terasa lebih ringan. Dan saat itulah, hubungan dengan orang-orang di sekitar kita juga mulai menguat, karena kita sudah mulai menerima diri sendiri dengan apa adanya.
"Luka bukan untuk disembunyikan, tapi untuk dimengerti dan dijadikan pijakan untuk bangkit."
Hidup bermakna adalah praktik sehari-hari, bukan tujuan jauh yang sulit dicapai. Dengan langkah kecil, seperti memberi ruang untuk diri berekspresi dan merayakan pencapaian sekecil apapun, kamu sedang membangun fondasi yang kokoh untuk kebahagiaan.
"Setiap langkah kecil yang kau ambil adalah batu fondasi menuju kebahagiaan sejati."
Ingat, kamu tidak berjalan sendiri. Ada ruang aman yang mendukung perjalananmu untuk terus tumbuh dan pulih. Itu adalah tujuan baik yang aku kenal sebagai Persona Indonesia — teman yang hadir sekali, di akhir cerita, sebagai pengingat bahwa kamu layak dicintai dan diterima apa adanya.