Cerita Pulih

Aku Ingin Didengar, Bukan Ditebak

Dulu, aku sering merasa sendirian bahkan di tengah orang-orang yang katanya dekat denganku. Setiap kali aku bercerita, tanggapannya selalu sama: “Yang capek bukan kamu aja kok.” Padahal aku hanya ingin dimengerti, bukan dihakimi.

“Aku percaya, kalau mereka sayang, harusnya mereka tahu tanpa aku perlu menjelaskan.”

Tapi keyakinan itu justru membuatku semakin lelah. Aku menarik diri, berharap orang lain bisa membaca suasana hatiku. Nyatanya, aku malah semakin terasing di pikiranku sendiri.

Sampai akhirnya aku sadar: mungkin bukan mereka yang tidak peduli, tapi aku yang belum tahu cara bicara. Aku ingin didengar, tapi tidak memberi ruang untuk dipahami.

Perlahan, aku belajar bicara tanpa takut disalahpahami. Lewat jurnal, lewat percakapan canggung. Aku belajar bahwa tidak semua orang punya kemampuan yang sama untuk memahami, dan itu bukan berarti aku tidak layak dimengerti.

“Aku tidak lagi menunggu seseorang untuk menebak isi kepalaku.”

Kini aku lebih tenang. Aku tahu, aku bisa menciptakan ruang untuk memahami diriku sendiri. Aku tidak lagi menuntut hubungan yang sempurna—cukup yang saling mendengarkan dengan tulus.

Dan untukmu yang masih merasa sendirian karena tidak dipahami… tidak apa-apa. Kamu tidak perlu terburu-buru membuat semua orang mengerti. Yang penting, kamu mulai mengenali dirimu. Dari sanalah, kedamaian pelan-pelan akan datang.

Related Articles

Card image
Cerita Pulih
Pulih Lewat Hal-Hal Kecil

"Pulih bagiku bukan soal menemukan tempat pelarian, tapi tentang menciptakan ruang tenang di dalam diri."

By Alisha Ardelia
04 November 2025
Card image
Cerita Pulih
Terlalu Sibuk untuk Jadi Manusia

"Hargai batasanmu, meskipun kamu harus berkata tidak."

By Alvin Benedict
04 November 2025
Card image
Cerita Pulih
Belajar Bercerita Lagi

"Masih ada orang yang bisa kamu percayai dengan rahasiamu, meskipun itu di luar orang-orang terdekatmu."

By Alvin Benedict
04 November 2025