Profesional & Praktisi

Mengakui Kelemahan, Tanda Keberanian

“Ayo, kamu harus kuat! Dunia di luar itu lebih keras dari di sini.”
“Segini aja cape.”

Kita sering diajarkan untuk selalu kuat, tidak menunjukkan sisi rapuh. Dari kecil, mungkin kita dididik untuk melihat mengakui kelelahan atau kelemahan sebagai tanda kalah atau lemah. Namun, kenyataannya mengakui kelemahan adalah tanda keberanian besar.

Berani jujur pada diri sendiri tentang apa yang sedang dihadapi adalah langkah awal penting. Saat kita berkata, “Aku butuh bantuan,” itu bukan kegagalan, tapi tanda bahwa kita mengenal dan menerima diri kita sendiri.

"Kelemahan itu bukan bagian dari diri kamu yang harus kamu singkirkan, tetapi bagian dari diri kamu yang harus kamu terima."

Tidak ada manusia yang bisa berdiri terus menerus. Mengakui kelemahan bukan berarti berhenti berjuang, melainkan mengenali batasan dan memperkuat diri di area yang memang perlu diperbaiki.

Jadi, jangan takut untuk duduk dan beristirahat sebelum berdiri lagi. Mengakui kelemahan adalah langkah nyata menuju kekuatan sejati.
 

Related Articles

Card image
Profesional & Praktisi
Apa yang Membuat Masa Lalu Terasa Lebih Nyaman daripada Sekarang?

“Masa lalu seperti pelabuhan tempat kapal-kapal bersandar sejenak, tapi bukan tempat untuk tinggal selamanya.”

By Nabilla Seandy
15 September 2025
Card image
Profesional & Praktisi
Pertemanan Ga Harus Ngobrol Tiap Hari

“Pertemanan bukan tentang siapa yang selalu ada di chat list setiap hari, tapi siapa yang tetap ada di hati meski jarang berinteraksi.”

By Nabilla Seandy
15 September 2025
Card image
Profesional & Praktisi
Ketika Self-Love Terasa Egois

“Mengutamakan diri bukan tentang memanjakan diri—tapi tentang mengisi baterai agar bisa memberi dengan tulus.”

By Nabilla Seandy
15 September 2025